7 Tahapan Pembangunan Gedung yang Jarang Diketahui

Dalam dunia konstruksi, pembangunan gedung memiliki proses yang kompleks dan membutuhkan perencanaan matang serta eksekusi yang tepat. Banyak dari kita melihat gedung-gedung megah berdiri kokoh tanpa menyadari tahapan-tahapan yang dilaluinya. Namun, memahami tahapan pembangunan gedung bisa memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana sebuah bangunan dibangun dari awal hingga selesai.

Ada beberapa tahapan yang jarang diketahui oleh masyarakat umum, tetapi sangat penting untuk dilakukan. Apa saja tahapan pembangunan gedung yang jarang diketahui itu? Berikut ini ulasannya.

1. Studi Kelayakan

Studi kelayakan merupakan tahapan yang dilakukan sebelum memulai pembangunan gedung. Studi kelayakan bertujuan untuk mengetahui apakah proyek pembangunan gedung layak untuk dilaksanakan dari segi teknis, ekonomis, sosial, dan lingkungan. Tahapan ini melibatkan konsultan manajemen konstruksi (MK) yang akan melakukan analisis terhadap berbagai aspek, seperti lokasi, desain, biaya, manfaat, risiko, dan dampak proyek. Tahapan ini penting untuk dilakukan agar dapat menghindari kerugian, kesalahan, atau kegagalan dalam pembangunan gedung.

2. Pengadaan Tanah

Pengadaan tanah adalah tahapan yang dilakukan setelah studi kelayakan. Pengadaan tanah bertujuan untuk mendapatkan lahan yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria proyek pembangunan gedung. Tahapan ini melibatkan pemilik, konsultan, notaris, dan pihak terkait lainnya yang akan melakukan proses negosiasi, pembayaran, pengukuran, pengurusan izin, dan penyerahan hak milik tanah. Pengadaan tanah penting untuk dilakukan untuk bisa memastikan legalitas, ketersediaan, dan kesesuaian tanah untuk pembangunan gedung.

3. Pengadaan Material

Pengadaan material adalah tahapan yang dilakukan sebelum dan selama pembangunan gedung. Pengadaan material bertujuan untuk mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung, seperti pasir, semen, besi, kayu, dll. Pengadaan material melibatkan kontraktor, supplier, dan pihak terkait lainnya yang akan melakukan proses pemesanan, pembayaran, pengiriman, penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan material. Tahapan ini sangat penting untuk dilakukan agar dapat menjamin kualitas, kuantitas, dan kontinuitas material untuk proyek pembangunan gedung.

4. Pengadaan Tenaga Kerja

Selanjutnya ada pengadaan tenaga kerja, yaitu tahapan yang dilakukan sebelum dan selama pembangunan gedung. Pengadaan tenaga kerja bertujuan untuk mendapatkan pekerja yang memiliki keterampilan, pengalaman, dan kesehatan yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Tahapan ini melibatkan kontraktor, subkontraktor, dan pihak terkait lainnya yang akan melakukan proses rekrutmen, seleksi, pelatihan, penempatan, pengawasan, dan pembayaran tenaga kerja. Pengadaan tenaga kerja penting untuk dilakukan agar dapat menjamin produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dalam proyek konstruksi gedung.

5. Pengadaan Peralatan

Pengadaan peralatan adalah tahapan yang dilakukan sebelum dan selama pembangunan gedung. Tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pembangunan gedung, seperti crane, excavator, mixer, dll.

Pengadaan peralatan melibatkan kontraktor, supplier, dan pihak terkait lainnya yang akan melakukan proses pemesanan, pembayaran, pengiriman, penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan peralatan. Pengadaan peralatan penting untuk dilakukan agar dapat menjamin efisiensi, efektivitas, dan keamanan peralatan dalam proyek konstruksi.

6. Pengadaan Jasa

Pengadaan jasa adalah tahapan yang dilakukan sebelum dan selama pembangunan gedung. Pengadaan jasa bertujuan untuk mendapatkan jasa-jasa yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung, seperti jasa desain, jasa pengawasan, jasa pengujian, dll. Tahapan ini melibatkan pemilik, konsultan, kontraktor, dan pihak terkait lainnya yang akan melakukan proses penawaran, negosiasi, kontrak, pelaksanaan, dan evaluasi jasa. Pengadaan jasa penting untuk dilakukan agar dapat menjamin kualitas, akurasi, dan kepuasan jasa dalam pembangunan gedung.

7. Pengadaan Sertifikat

Pengadaan sertifikat merupakan tahapan yang dilakukan setelah pembangunan gedung. Tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan dokumen-dokumen yang membuktikan bahwa gedung yang dibangun telah memenuhi standar dan persyaratan. Pengadaan sertifikat melibatkan pemilik, konsultan, kontraktor, dan pihak terkait lainnya yang akan melakukan proses pengajuan, pemeriksaan, pengesahan, dan penerbitan sertifikat. Pengadaan sertifikat penting untuk dilakukan agar dapat menjamin legalitas, kelayakan, dan kemanfaatan gedung yang dibangun.

Catatan Penulis

Itulah 7 tahapan pembangunan gedung yang jarang diketahui oleh masyarakat umum, tetapi sangat penting untuk dilakukan. Dengan mengetahui tahapan-tahapan ini, Anda bisa lebih memahami dan menghargai proses pembangunan gedung yang kompleks dan detail. Anda juga dapat lebih siap dan bijak dalam mengambil keputusan terkait dengan proyek pembangunan gedung Anda.

Namun, tidak perlu khawatir atau bingung dalam mengurus semua tahapan pembangunan gedung tersebut. Anda dapat mengandalkan MDS Kontraktor, jasa kontraktor gedung yang profesional dan berpengalaman. MDS Kontraktor siap membantu Anda dalam mewujudkan gedung impian Anda dengan kualitas, harga, dan pelayanan yang terbaik. MDS Kontraktor telah menangani berbagai proyek pembangunan gedung, baik skala kecil, menengah, maupun besar, dengan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan standar dan persyaratan yang ditetapkan.