Tahapan Pengecoran Beton dan Material yang Dibutuhkan

Tahapan Pengecoran Beton dan Material yang Dibutuhkan
Setelah mengenal kelebihan dan kekurangan material beton, kali ini MDS mengulas tentang tahapan pengecoran beton yang benar. Proses yang satu ini memang terlihat mudah. Namun, jika tidak tahu cara yang tepat, hasil pengecoran jadi tidak bagus, mudah retak, dll.

Kualitas beton yang baik itu tergantung pada perbandingan bahan yang digunakan. Misalnya, untuk beton kualitas rendah atau sedang K200 hingga K250 dapat menggunakan metode perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 agregat kasar hingga perbandingan 1 semen : 1,5 pasir : 2,5 agregat kasar.

Sedangkan, untuk beton kualitas tinggi seperti K400 menggunakan metode perbandingan berat serta butuh perencanaan khusus. Jumlah semen sangat berpengaruh terhadap kualitas beton sebagai perekat material lain.

Selain penambahan semen pada campuran beton yang dapat meningkatkan kualitasnya, perbandingan penggunaan air dengan semen juga menjadi penentu kualitas beton. Setelah menentukan beton jenis apa yang ingin digunakan, selanjutnya adalah tahap pengecoran beton. Bagaimana tahapan pengecoran beton yang benar?

Tahapan Pengecoran Beton

1. Pastikan desain struktur sudah sesuai perhitungan yang tepat. Meliputi dimensi beton dan bahan yang digunakan.

2. Gunakanlah material beton sesuai dengan hasil perhitungan batas minimal kuat. Contoh: jika sebuah struktur beton bertulang akan kuat jika menggunakan beton K350. Jika dalam pengecoran menggunakan K250 maka besar kemungkinan akan terjadi kegagalan struktur.

3. Selanjutnya tahapan bekisting yang harus disiapkan dengan benar. Hitunglah posisi dan jumlah perancah sekuat mungkin. Sehingga tidak roboh karena penyangga yang tidak cukup kuat. Namun, pastikan juga tidak terjadi pemborosan karena penggunaan perancah yang melebihi kebutuhan.

4. Triplek sebagai papan bekisting harus dalam kondisi bersih. Karena, jika menggunakan bekisting bekas sering kali masih tersisa beton lama yang menempel. Penggunaan papan bekisting bekas sebagai cetakan dapat menyebabkan beton keropos.

5. Jangan membongkar bekisting terlalu cepat. Pastikan beton mampu menahan beban sendiri sebelum bekisting dibongkar.

6. Lakukan pembersihan beton tercecer saat proses pengecoran berlangsung agar ceceran beton tidak mengeras dan jadi sulit dibersihkan.

7. Jika Anda menggunakan beton rady mix maka perlu koordinasi dengan perusahaan penyedia beton cor tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa material beton dikirim sesuai jadwal. Keterlambatan datangnya material bisa mempengaruhi kualitas pengerjaan beton.

8. Lalukan pengecekan terhadap ketegakan dan kedataran beton menggunakan alat ukur seperti water pass atau teodolit.

9. Pengecoran beton yang menyambung dengan beton lama dibutuhkan lem beton. Lakukan ketrik beton lama agar menyatu dengan yang baru.


Sumber: indosarana.co.id

Butuh Jasa Kontraktor Berpengalaman? Hubungi MDS Kontraktor Sekarang Juga!

Beton menjadi salah satu material utama yang sering digunaka...

Tangerang dikenal sebagai salah satu kantong wilayah industr...

Perkembangan ekonomi Indonesia yang cukup pesat, membuat keb...

Karawang merupakan salah satu kota besar di Jawa Barat yang ...

Bangunan gudang merupakan tempat penyimpanan barang yang pen...

Konsultasi Gratis
Send Message